Dilema Pengembangan Akhlak: Prioritas Penting di Kalangan Generasi Z

Derasnya arus informasi dan kemudahan akses teknologi di era digital telah membawa perubahan paradigma yang signifikan dalam kehidupan Generasi Z. Di tengah gemerlapnya inovasi, muncul pula Dilema Pengembangan Akhlak yang menjadi prioritas penting di kalangan Generasi Z. Fenomena seperti kecenderungan untuk sering berganti pekerjaan tanpa alasan substansial, ketergantungan finansial yang berkepanjangan pada orang tua, serta tantangan dalam membangun kemandirian, menunjukkan bahwa pengembangan akhlak dan karakter yang kokoh perlu mendapatkan perhatian lebih.

Dilema Pengembangan Akhlak ini bukan hanya sekadar masalah personal, melainkan isu komunal yang berdampak pada produktivitas dan keberlanjutan suatu bangsa. Data dari berbagai lembaga survei ketenagakerjaan pada triwulan pertama tahun 2025 menunjukkan bahwa meskipun Generasi Z memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, banyak dari mereka yang masih mencari pekerjaan atau mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja, terutama terkait disiplin dan tanggung jawab. Hal ini mengindikasikan adanya gap antara kompetensi akademik dan kekuatan karakter yang dibutuhkan di dunia nyata.

Untuk mengatasi Dilema Pengembangan Akhlak ini, peran keluarga sebagai unit terkecil masyarakat sangatlah fundamental. Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab sejak dini. Selain itu, institusi pendidikan juga memegang peranan krusial. Sekolah tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa. Sebagai contoh, pada tanggal 10 April 2025, Dinas Pendidikan Provinsi mengadakan program “Sekolah Berintegritas” yang mewajibkan seluruh sekolah menerapkan kurikulum berbasis nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan kepedulian sosial melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Pemerintah dan berbagai lembaga kemasyarakatan juga perlu bersinergi dalam menanggulangi Dilema Pengembangan Akhlak ini. Kampanye kesadaran, pelatihan kepemimpinan, dan bimbingan karier yang menekankan pada etos kerja dan kemandirian dapat membantu Generasi Z. Sebagai contoh, pada hari Minggu, 12 Mei 2024, di pusat pelatihan pemuda, Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama dengan tokoh masyarakat mengadakan lokakarya “Pemuda Anti-Narkoba dan Berintegritas,” yang juga menyentuh aspek pembentukan karakter kuat. Dengan upaya kolektif dan terarah, diharapkan Dilema Pengembangan Akhlak ini dapat teratasi, melahirkan Generasi Z yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa.