Pertanyaan apakah Gizi Anak Menentukan Kemampuan mereka dalam memahami pelajaran di sekolah kini bukan lagi sekadar retorika, melainkan sebuah fakta yang didukung oleh banyak penelitian. Di tahun 2025 ini, semakin jelas bahwa asupan nutrisi yang adekuat dan seimbang adalah fondasi utama bagi fungsi kognitif, konsentrasi, dan daya tangkap otak si kecil. Tanpa gizi yang optimal, potensi akademik anak tidak akan bisa berkembang sepenuhnya.
Otak adalah organ yang sangat aktif secara metabolik. Meskipun beratnya hanya sekitar 2% dari total berat badan, otak menggunakan sekitar 20% dari seluruh energi yang dikonsumsi tubuh setiap harinya. Oleh karena itu, pasokan nutrisi yang stabil dan berkualitas tinggi sangat penting. Ketika anak kekurangan gizi, otak mereka tidak mendapatkan “bahan bakar” yang cukup, yang dapat menyebabkan berbagai masalah seperti mudah lelah, sulit berkonsentrasi, memori yang buruk, dan bahkan masalah perilaku di kelas. Sebuah laporan dari Yayasan Gizi dan Pendidikan Nasional pada 18 Juni 2025 menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami defisiensi mikronutrien tertentu cenderung memiliki nilai rata-rata pelajaran bahasa dan matematika 7% lebih rendah dari teman sebaya mereka.
Bagaimana Nutrisi Memengaruhi Kinerja Otak:
- Karbohidrat Kompleks: Merupakan sumber energi utama bagi otak. Contohnya nasi merah, roti gandum utuh, oatmeal, dan ubi jalar. Karbohidrat ini dicerna secara perlahan, memastikan pasokan glukosa yang stabil ke otak. Hal ini mencegah brain fog atau kabut otak dan menjaga konsentrasi anak tetap prima sepanjang jam pelajaran, sehingga Gizi Anak Menentukan Kemampuan belajar mereka.
- Protein: Penting untuk pembentukan neurotransmiter – zat kimia yang mengirimkan sinyal antar sel otak – dan untuk pertumbuhan serta perbaikan sel otak. Sumber protein berkualitas meliputi telur, ikan, daging tanpa lemak, serta tahu dan tempe.
- Lemak Sehat: Terutama asam lemak Omega-3 (EPA dan DHA) yang banyak ditemukan pada ikan berlemak seperti salmon, mackerel, dan sarden. Omega-3 sangat vital untuk perkembangan struktur otak, meningkatkan daya ingat dan kemampuan pemecahan masalah.
- Vitamin dan Mineral: Mikronutrien seperti zat besi (mencegah anemia yang mengurangi oksigen ke otak), seng (mendukung fungsi saraf), vitamin B kompleks (berperan dalam produksi energi seluler otak), dan yodium (penting untuk perkembangan kognitif) harus dipenuhi melalui konsumsi beragam buah-buahan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Kekurangan salah satu dari mikronutrien ini dapat berdampak signifikan pada kemampuan belajar.
Di sisi lain, pola makan tinggi gula dan makanan olahan yang minim nutrisi dapat berdampak negatif. Gula menyebabkan lonjakan energi yang cepat dan diikuti oleh penurunan drastis, sehingga anak menjadi hiperaktif namun kemudian lesu dan sulit mempertahankan fokus. Dengan demikian, Gizi Anak Menentukan Kemampuan mereka dalam menyerap dan memahami informasi. Peran aktif orang tua dan sekolah dalam menyediakan dan mengedukasi tentang gizi seimbang adalah kunci untuk membantu setiap anak meraih potensi akademis terbaiknya.