Sulawesi, dengan mozaik budayanya yang kaya, menyimpan berbagai jenis senjata tradisional yang unik dan mencerminkan sejarah serta kearifan lokal masyarakatnya. Salah satu senjata tradisional yang menarik untuk dikenali lebih dalam adalah Guma, yang berasal dari Sulawesi Utara, khususnya di kalangan masyarakat Minahasa. Guma memiliki ciri khas sebagai pedang lurus dengan bilah yang panjang dan tajam, seringkali digunakan dalam pertempuran maupun sebagai simbol status dan keberanian. Sebagai senjata tradisional, Guma memiliki tempat tersendiri dalam tradisi dan sejarah masyarakat Minahasa.
Sejarah Guma diperkirakan telah ada sejak zaman dahulu kala dan menjadi bagian dari persenjataan para prajurit Minahasa dalam menghadapi berbagai konflik. Bentuk bilahnya yang lurus dan panjang memungkinkan penggunanya untuk melakukan tebasan yang efektif. Proses pembuatan senjata tradisional ini melibatkan pandai besi tradisional yang memiliki keahlian dalam menempa besi atau baja hingga menghasilkan bilah yang kuat dan tahan lama. Hulu (pegangan) Guma biasanya terbuat dari kayu keras atau tanduk, seringkali diukir dengan motif-motif tradisional Minahasa yang memiliki makna simbolis. Sarung (kumpang) Guma terbuat dari kayu dan dirancang untuk melindungi bilah serta memudahkan pembawaan.
Ciri utama Guma sebagai senjata tradisional adalah bilahnya yang panjang dan lurus, dengan panjang yang bervariasi tergantung pada jenis dan kegunaannya. Bagian ujung bilah biasanya meruncing untuk memudahkan tusukan. Hulu Guma dirancang agar nyaman digenggam dan memberikan keseimbangan saat digunakan dalam pertempuran. Beberapa Guma pusaka memiliki hiasan tambahan pada bilah atau hulunya yang menunjukkan status atau keistimewaan pemiliknya.
Dalam konteks senjata tradisional, Guma memiliki peran penting dalam sejarah pertahanan dan keamanan masyarakat Minahasa. Keberanian para pejuang yang menggunakan Guma dalam menghadapi musuh tercatat dalam berbagai cerita rakyat dan catatan sejarah. Selain sebagai senjata, Guma juga seringkali menjadi bagian dari upacara adat atau menjadi pusaka keluarga yang diwariskan turun-temurun. Keberadaannya dalam ritual tertentu melambangkan kekuatan, kehormatan, dan identitas budaya masyarakat Minahasa.
Upaya pelestarian dan pengenalan Guma sebagai senjata tradisional terus dilakukan oleh pemerintah daerah, museum, dan komunitas budaya Minahasa. Melalui festival budaya, pameran, dan dokumentasi sejarah, diharapkan generasi muda dapat lebih mengenal dan menghargai warisan leluhur ini. Guma bukan hanya sekadar artefak masa lalu, tetapi juga merupakan simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara.