Dalam linimasa sejarah pendidikan Indonesia, Kurikulum 1975 menempati posisi unik sebagai kurikulum yang sangat menekankan aspek efisiensi dan efektivitas dalam sistem pendidikan. Di tahun 2025 ini, saat kita melihat kembali perjalanan kurikulum nasional, penting untuk menjelajahi Kurikulum 1975 dan memahami bagaimana filosofinya memengaruhi pengembangan pendidikan di era selanjutnya. Kurikulum ini didasarkan pada prinsip manajemen dan sistem pendidikan yang lebih terstruktur.
Salah satu ciri utama dari Kurikulum 1975 adalah penggunaan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). PPSI adalah kerangka kerja yang sistematis untuk merancang pembelajaran, mulai dari perumusan tujuan instruksional khusus, pemilihan materi pelajaran, penentuan metode, hingga evaluasi hasil belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan setiap kegiatan pembelajaran memiliki tujuan yang jelas dan dapat diukur, sehingga prosesnya menjadi lebih efisien dan hasilnya lebih efektif. Menurut catatan historis dari Arsip Nasional Republik Indonesia yang diakses pada tanggal 12 Juni 2025, PPSI merupakan upaya untuk menyeragamkan kualitas pengajaran di seluruh sekolah.
Menjelajahi Kurikulum 1975 juga akan menemukan bahwa kurikulum ini sangat berorientasi pada pencapaian tujuan. Guru diharapkan dapat merumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur, serta memilih materi yang relevan untuk mencapai tujuan tersebut. Ini adalah upaya untuk menghindari pembelajaran yang melebar atau tidak fokus, sehingga waktu belajar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Meskipun di kemudian hari Kurikulum 1975 dikritik karena dianggap terlalu kaku dan berpusat pada guru, pada masanya, kurikulum ini dianggap revolusioner dalam upayanya meningkatkan kualitas pendidikan secara terstruktur.
Filosofi efisiensi dan efektivitas yang diusung oleh Kurikulum 1975 memberikan dampak signifikan pada cara guru mengajar dan siswa belajar. Guru didorong untuk menyusun persiapan mengajar yang detail, sementara siswa diharapkan untuk mencapai kompetensi minimum yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi dasar bagi pengembangan kurikulum-kurikulum berikutnya yang juga mengadopsi prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran yang sistematis. Pada sebuah diskusi panel tentang evolusi kurikulum di Indonesia yang diadakan pada hari Minggu, 9 Juni 2025, para sejarawan pendidikan sepakat bahwa Kurikulum 1975 adalah langkah penting dalam upaya modernisasi sistem pendidikan. Dengan demikian, menjelajahi Kurikulum 1975 memberikan kita pemahaman tentang bagaimana upaya untuk mencapai efisiensi dan efektivitas telah menjadi bagian integral dari perjalanan pendidikan di Indonesia.