Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menyerukan urgensi keberadaan insan pengajar yang memiliki jiwa inovasi tinggi. Di era yang terus berkembang pesat, kemampuan berinovasi bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan esensial bagi para insan pengajar untuk dapat membentuk generasi penerus yang adaptif dan siap menghadapi tantangan masa depan. Kualitas insan pengajar yang inovatif menjadi fondasi utama dalam menciptakan sistem pendidikan yang relevan dan berdaya saing.
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, secara khusus menyoroti tantangan yang dihadapi sektor pendidikan dalam menghadapi era digital dan perubahan global. Menurutnya, pengajar tidak bisa lagi hanya terpaku pada metode konvensional. Mereka dituntut untuk mampu beradaptasi, mengembangkan strategi pengajaran baru, dan memanfaatkan teknologi secara kreatif untuk membuat proses pembelajaran lebih menarik dan efektif. Misalnya, kemampuan untuk mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek atau pemanfaatan platform e-learning dalam kelas menjadi sangat krusial.
Pentingnya inovasi bagi para insan pengajar juga terkait dengan kemampuan mereka dalam merespons kebutuhan pasar kerja yang terus berubah. Lulusan harus dibekali dengan keterampilan yang relevan, tidak hanya kemampuan teknis, tetapi juga soft skill seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Guru dan dosen yang inovatif akan mampu merancang pengalaman belajar yang mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut, mempersiapkan siswa untuk menjadi pekerja yang adaptif dan produktif di masa depan.
Untuk mendorong lahirnya lebih banyak insan pengajar berjiwa inovatif, perlu adanya dukungan sistematis dari pemerintah dan institusi pendidikan. Program pelatihan dan pengembangan profesional yang berorientasi pada inovasi, riset pedagogi, dan pemanfaatan teknologi harus terus digalakkan. Selain itu, lingkungan kerja yang mendukung eksperimen dan tidak takut akan kegagalan juga sangat penting. Misalnya, pemberian insentif bagi guru yang berhasil menerapkan metode pembelajaran inovatif atau mempublikasikan penelitian di bidang pendidikan.
Dengan demikian, seruan pimpinan MPR mengenai pentingnya insan pengajar berjiwa inovatif adalah panggilan untuk seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan. Berinvestasi pada peningkatan kapasitas inovasi guru dan dosen berarti berinvestasi pada masa depan bangsa. Dengan insan pengajar yang terus berinovasi, kita dapat memastikan bahwa pendidikan di Indonesia akan tetap relevan, berkualitas, dan mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kreatif dan mampu beradaptasi dengan segala perubahan.